Friday, November 13, 2015

Filled Under: , , , , ,

Sejarah Masjid di Yunani

Share
Apakah masjid benar-benar tidak ada dalam sejarah negara Yunani ? Jawabannya tentu tidak. Bagaimana mungkin sebuah negara yang selama 371 tahun hidup dalam wilayah kekuasaan Kekhalifahan Turki Utsmani tidak mengenal bangunan masjid. Pada tahun 1458 Yunani tunduk dalam wilayah Turki Utsmani yang dipimpin oleh Sultan Mahmud II.

Maka setelah itu dimulai juga pembangunan masjid dan fasilitas umum lainnya dengan model dan asritektur persis sebagaiman ada pada kota-kota di Turki. Pada tahun 1669, Evylia Celebi seorang ulama Turki yang terpandang, hadir di Athena dan menuliskan dalam catatan perjalanannya bahwa setidaknya ada tujuh masjid yang berdiri megah di kota itu, selain itu juga berdiri satu madrasah, tiga sekolah, dua HOTELdan tiga pemandian umum.

Bahkan yang mengejutkan –saya secara pribadi- peninggalan sejarah Yunani, Kuil Parthenon di Akropolis yang menjadi ikon wisata utama di Athena, pada masa awal pemerintahan Turki Utsmani di Athena tahun 1460 hingga tahun1687 difungsikan menjadi masjid yang megah lengkap dengan menara tinggi di sisinya.

Jadi selama lebih dari 200 tahun atau dua abad, Parthenon yang menjadi simbol kejayaan dewa-dewa dalam mitos Yunani ternyata pernah menjadi tempat kaum muslimin rukuk dan sujud mentauhidkan Allah SWT. Pada 1687 terjadi penyerangan dari Venesia yang mengakibatkan Parthenon dengan masjid megahnya hancur.

Kemudian setelah itu masih didirikan lagi sebuah masjid kecil sebagai penggantinya, tepat juga di sisi Parthenon dan bertahan hingga tahun 1844, sebelum dihancurkan oleh pemerintahan baru Yunani yang telah merdeka. Dan hari ini jika kita memandang Akropolis dengan bekas-bekas kuil Parthenon yang megah, nyaris tidak tersisa sema sekali bahwa dahulu di sana berdiri sebuah masjid selama dua abad setidaknya.

Beberapa bangunan masjid masa Turki Usmani masih tersisa hingga hari ini. Ada masjid Mustofa Agha yang didirkan pada tahun 1700-an, ada masjid Fethiye yang jauh berdiri sejak awal masa kedatangan Turki di Yunani, ada juga masjid Tzistarakis yang ada di tengah pusat daerah wisata Monastiraki, Athena, didirikan pada 1759. Semuanya masih tegak berdiri dengan ornamen dan arsitektur khas Turki Utsmani, hanya saja saat ini dibawah pengelolaan kementrian kebudayaan Yunani, sebagian diubah menjadi museum seni, sebagian lagi untuk penyelenggaraan acara-acara budaya dan kesenian.

Pemerintah Turki hingga saat ini masih terus memperjuangkan agar masjid Fethiya kembali dibuka untuk sholat kaum muslimin. Bahkan secara khusus pada 2012 yang lalu Pemerintah Turki mengatakan tidak akan membuka kembali Halki Seminary milik Kristen Ortodoks di Turki – yang ditutup tahun 1971 – jika Yunani masih tidak mau membuka kembali Masjid Fethiye.

Sumber ; kompasiana.com



0 comments:

Post a Comment

Terimakasih untuk kesediaannya bertandang dan sekedar mencoretkan beberapa jejak makna di blog ini. Sekali lagi terimakasih. Mohon maaf jika kami belum bisa melakukan yang sebaliknya pada saudara-saudari semua.