Thursday, January 9, 2014

Filled Under: , ,

Masjid Jami Baitul Akbar Part I

Share
Masjid Minimalis Berbalut Kaca

Keragaman suku bangsa di Indonesia mencerminkan homoginitas masyarakatnya. Keragaman tersebut juga mempengaruhi tampilan-tampilan ruang aktivitas serta bangunan di mana mereka beraktivitas. Salah satunya keragaman dalam segi arsitektur bangunan untuk tempat-tempat beribadah, termasuk tempat beribadah masjid.

Saat ini, banyak masjid berdiri di setiap sudut kota tertentu yang dijadikan sebagai tempat bersimpuh bagi umat muslim. Tampilan masjid pun memberikan kesan yang berbeda-beda pula.

Dari segi ornamen atau bangunan luar yang terlihat lebih unik, megah, agung, dan nyaman. Salah satu keunikan masjid ini tampil pada masjid yang terletak di komplek Badan Intelejen Negara (BIN) yaitu Masjid Jami Baitul Akbar.

Memasuki kawasan Kalibata, tepatnya di jalan Seno Raya Kesatrian Sokarno Hatta Pejaten Timur, Pasar Minggu Jakarta Selatan, mata kita akan tertuju pada satu bangunan masjid yang terkadang mirip dengan ruko. Tapi ketika masuk di dalamnya, maka kesan ruko yang nampak dari luar akan sirna seiring dengan indahnya ornamen di dalam masjid.

Menurut Drs. Abdul Ghofar Wakil Ketua Masjid Jami Baitul Akbar, bangunan masjid ini diresmikan tepat pada peringatan kemerdiekaan bangsa Indonesia, tepatnya pada 17 Agustus 2004, oleh Hendro selaku pimpinan kompleks Kesatrian Sokarno Hatta. Sebelumnya, masjid ini terletak di dalam kompleks. Kondisinya pun sangat kecil sehingga hanya mampu menampung jamaah sekitar 200 jamaah. Karena itu ketika datang shalat Jum’at atau untuk shalat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha tidak mencukupi. Kini, masjid ini mampu menampung jamaah lebih banyak lagi yaitu 1000 jamaah.

Masjid in imemiliki keunikan dari sisi arsiteknya. Sekilas, masjid ini seperti bangunan ruko mewah. Namun jika dilihat secara seksama bangunan ini adalah nyata sebuah masjid yang di setting sedemikian menarik dan nyaman dengan balutan desain minimalis.

Dinding-dinding luar sebelah kanan, depan dan kiri masjid dibalut dengan kaca transparan memberikan kesan terang. Di antara kaca-kaca nampak bingkai besi yang mengokohkan keberadaan kaca yang seperti menggantung membalut dinding luar masjid.

Warna Masjid Jami Baitul Akbar ini lebih dominan warna putih dan hitam. Hampir seluruh temboknya berwarna putih bersih, sedangkan nampak beberapa dinding warna hitam bergalur horizontal menghiasi tembok putih, seakan hiasan tembol ini mengokohkan bingkai kaca yang juga berwarna hitam.

Untuk bisa masuk ke Masjid Jami Baitul Akbar ini, jamaah harus menaiki beberapa tangga yang dipandu dengan pagar dari stainless, hal ini untuk membantu bagi jamaah yang usianya sudah tua, sehingga bisa untuk berpegangan ketika akan naik ke tangga. Sedangkan di samping tangga juga terbentang area taman yang dihiasi dengan beraneka ragam bunga untuk menambah kesan asri masjid ini.

Sementara ornament di dalam Masjid Jami Baitul Akbar ini juga masih mempertahankan warha hitam dan putih, namun untuk menampilakn warna natural, masjid ini juga dipasang dinding dari lapisan kayu berwarna merah kecoklatan. Paduan antara warna warni ini memberikan kesan alami.

bersambung...

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih untuk kesediaannya bertandang dan sekedar mencoretkan beberapa jejak makna di blog ini. Sekali lagi terimakasih. Mohon maaf jika kami belum bisa melakukan yang sebaliknya pada saudara-saudari semua.