Wednesday, November 20, 2013

Filled Under: , , , ,

Majelis Taklim

Share
Pada umumnya, masjid memiliki majelis taklim yang menyelenggarakan pengajian pada hari-hari tertentu. Ada yang menyelenggarakannya setiap hari Sabtu. Ada yang melakukannya setiap hari Rabu, yang kemudian dikenal sebagai “majelis Reboan”. Ada pula yang memilih waktu malam, misalnya setiap Kamis malam Jumat. Penyelenggaraan pengajian oleh majelis taklim merupakan upaya untuk memakmurkan masjid.

Pengajian yang dilaksanakan oleh majelis taklim memiliki dampak lainnya, seperti adanya ikatan atau kelompok-kelompok arisan atau kelompok-kelompok ekonomi lainnya.


Dengan terselenggaranya pengajian, maka banyak orang yang membuka kios, sehingga pengajian pun memiliki dampak ekonomi lainnya. Agar majelis taklim bisa berlangsung dengan baik, penyelenggaraan majelis taklim dilaksanakan oleh pengurus masjid bidang pendidikan dan peribadatan. Pengurus majelis taklim perlu menyusun program kerja tahunan, walaupun dalam bentuk yang sederhana. Program kerja itu diajukan dalam rapat pengurus masjid yang dilakukan setiap tahun.



TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN DAN PENDIDIKAN UMUM

Masjid bisa dilengkapi dengan taman pendidikan Al-Quran, di mana lembaga ini biasanya dikunjungi oleh anak-anak dibawah usia 10 tahun. Di daerah perkotaan pada umumnya didirikan taman pendidikan Al-Quran, sedangkan di daerah pedesaan biasa dilaksanakan pengajian anak-anak setelah shalat magrib yang dibimbing oleh seorang kiai atau ustad.

Taman pendidikan Al-Quran (TPA) merupakan bentuk pendidikan yang lebih modern dibandingkan dengan sistem pengajian di masjid atau surausurau yang ada. Di antara ciri kemodernan TPA adalah adanya gedung yang permanen, adanya guru yang berkualitas, adanya kurikulum yang jelas, serta adanya sistem administrasi yang rapi dan efisien.

Pada saat ini, eksistensi TPA memang sangat mengkhawatirkan, karena kegiatan pendidikan di luar sekolah sudah begitu menjamur. Misalnya berbagai kursus di luar sekolah yang beraneka ragam, dari kursus bahasa Inggris, kursus matematika, kursus piano, dan macam-macam kursus yang lebih menarik daripada TPA. Oleh karena itu, program TPA harus senantiasa dievaluasi demi tercapainya TPA yang berkualitas.

Seharusnya TPA tidak hanya menghasilkan anak-anak yang hanya bisa membaca Al-Quran, melainkan juga harus mampu mengimplementasikan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. TPA harus bisa melayani kebutuhan masyarakat sekitarnya, dalam arti bahwa dengan Al-Quran bisa tercipta generasi Islami, yang tinggi kualitas iman dan takwanya. Memang sejak dini Al-Quran harus disosialisasikan di kalangan anak-anak, agar bisa membentengi dirinya dari serbuan kebudayaan Barat yang begitu kuat.

Membangun generasi muda yang Islami memang bukan hal yang ringan. Kompleksitas perkembangan zaman makin meningkat, sehingga kesadaran para orangtua pada pendidikan Al-Quran sangat penting. Di kalangan atas, anak-anaknya jauh sekali dengan TPA, karena anak-anak TPA sering diposisikan sebagai kelompok anak-anak kelas menengah-bawah. Sehingga menjadi tantangan bagi para pengurus TPA untuk mampu menyosialisasikan keberadaan TPA.

Tidak ada salahnya jika ada orang yang mampu mendorong anak muda untuk berlomba-lomba memahami Al-Quran, bukan membaca Al-Quran. Mulai belajar dengan juz-juz yang pendek dan menghafalkan surat yang pendek dari Al-Quran akan bisa membawa anak-anak mencintai Al-Quran. Sosialisasi pengamalan Al-Quran bisa dimulai dari taman pendidikan Al-Quran.

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih untuk kesediaannya bertandang dan sekedar mencoretkan beberapa jejak makna di blog ini. Sekali lagi terimakasih. Mohon maaf jika kami belum bisa melakukan yang sebaliknya pada saudara-saudari semua.